Selasa, 09 Oktober 2012

TAWURAN PELAJAR MENJADI HOTNEWS MEDIA

Tawuran Pelajar Menjadi Hotnews Media
Tawuran adalah perkelahian suatu kelompok dengan kelompok lain, anda semua pasti tahu tawuran belakangan ini sering dikaitkan dengan  pelajar. Tawuran memiliki data statistik yang sangat signifikan tetapi bukan dalam hal kemajuannya melaikan kemunduran,  menurut data dari mabes polri, pada tahun 1992 tercatat 157 kasus tawuran pelajar, pada tahun 1994 meningkat jadi 183 kasus dengan korban tewas 10 pelajar, tahun 1995 terdapat 194 kasus dengan korban meninggal 13 pelajar dan 2 anggota masyarakat lain. Tahun 1998 ada 230 kasus yang menewaskan 15 pelajar serta 2 anggota Polri, dan tahun berikutnya korban meningkat dengan 37 korban tewas, dari survei data diatas kita dapat menyimpulkan bahwa semakin berkembang tingkat kriminal dan sedangkan itu hanya sampel dari data tawuran antar pelajar SMU, belum lagi terhitung tawuran antar ormas-ormas , tawuran antar mahasiswa yang biasanya memakan korban tewas. Dan sekarang sedang axisnya pelajar SMP ikut andil pada kasus tawuran ini.

                                   Dampak Negative Yang Ditimbulkan Oleh Tawuran
            Pelajar adalah peran utama yang akan menerima dampak atau resiko dari tawuran, pertama adalah dampak fisik yang akan mereka alami seperti cedera baik cedera ringan hingga cedera serius pada tubuh  bahkan juga dapat terjadi kematian. Kemudian dampak  terhadap proses belajar mengajar di sekolah sudah pasti terganggu bahkan dampak serius pada para pelajar adalah berkurangnya rasa toleransi terhadap kekerasan. Sedangkan dampak yang terjadi pada lingkungan sekitar adalah rusaknya fasilitas umum seperti halte bus, angkutan umum, kendaraan pribadi, taman kota, dan fasilitas jalan raya lainnya yang biasa digunakan sebagai lokasi tawuran.
Pandangan Psikoligi
Ilmu psikoligi tidak luput dari tingkah atau kebiasaan hidup manusia, sehingga dibutuhkan pandangan psikologi, berikut ini faktor psikologis yang menyebebkan seseorang terlibat tawuran :
1.  Faktor internal, terjadi karena kebanyakan siswa smu masih memiliki jiwa yang labil dalam artian tidak bisa mengendalikan emosi jiwa.
2.  Faktor keluarga, terjadi karena kekerasan rumah tangga dan pendidikan dengan kekerasan akan memicu diri melampiaskan kepada orang lain.
3.  Faktor sekolah, terjadi karena  guru berperan besar sebagai penghukum dan pelaksana aturan, serta sebagai tokoh otoriter yang sebenarnya juga menggunakan cara kekerasan (walau dalam bentuk berbeda), dan suasana yang tidak nyaman dalam sekolah.
4. Facktor lingkungan, terjadi karena lingkungan luar sekolah yang tingkat kekerasannya tinggi dapat mengembangkan reaksi emosional yang berkembang dan mendukung munculnya prilaku kekerasan.

Solusi Dan Saran
Tentunya tidaklah mudah untuk menanggulangi atau menghapuskan tawuran di Indonesia, tetapi tidak menutup kemungkinan harapan untuk Indonesia bebas tauran dapat tercapai apabila ada keinginan yang tinggi dari seluruh elemen Indonesia itu sendiri pastilah terdapat solusinya  contoh kecil yang diyakini dapat mencegah terjadinya tawuran adalah timbulnya kesadaran diri untuk tidak akan ikut andil dalam hal-hal negative melaikan ikut andil dan bergaul dalam hal-hal positive. Demi harumnya nama Indonesia di kancah internasional haruslah kami sebagai rakyat Indonesia bertanggung jawab atas baik atau buruknya citra Indonesia di mata dunia.